Mengenal Seluk Beluk Termometer Tanah Sebagai Alat Pengukur Suhu Tanah

Tahukah kamu, bahwa termometer ternyata tidak hanya digunakan sebagai alat pengukur suhu tubuh saja, namun juga ada yang digunakan sebagai alat pengukur suhu tanah. Dimana, alat khusus untuk mengukur suhu tanah ini dinamakan sebagai termometer tanah. Agar supaya kamu lebih paham dengan alat termometer tanah ini, maka bisa menyimak informasi selengkapnya di artikel berikut ini.

Sekilas Tentang Termometer Tanah

Secara umum, termometer tanah atau dikenal juga dengan istilah soil thermometer merupakan sebuah termometer yang khusus dirancang sedemikian rupa untuk mengukur suhu tanah. Alat ini memiliki kegunaan utama pada perencanaan penanaman dan juga sering digunakan oleh para ilmuwan iklim, petani dan juga ilmuwan tanah. Perlu kamu ketahui, bahwa pada dasarnya suhu tanah sendiri umumnya dapat memberikan banyak sekali informasi yang bermanfaat, khususnya mengenai pemetaan dari waktu ke waktu.

Adapun mengenai ciri-ciri dari termometer tanah sendiri yakni biasanya pada bagian skala dilengkungkan, akan tetapi ada juga yang tidak dilengkungkan. Tujuan dari hal ini tentu saja dibuat untuk memberikan akses kemudahan dalam proses pembacaan termometer dan juga untuk meminimalisir terjadinya kesalahan paralaks. Dalam hal ini dikatakan bahwa suhu tanah menjadi kunci utama dalam mengambil keputusan penanaman, sebab jika tanah terlalu dingin, maka kondisi tersebut nantinya dapat menyebabkan tanaman dapat mati.

Terkait prinsip kerja dari termometer tanah dikatakan hampir sama dengan alat ukur termometer biasa, hanya saja yang membedakan alat termometer tanah dengan termometer biasa yakni pada bentuk dan panjangnya yang cukup berbeda. Pada pengukuran suhu tanah sendiri dikatakan jauh lebih teliti dibandingkan dengan suhu udara. Bahkan mengenai perubahannya cukup lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah yang jauh lebih besar daripada udara.

Lebih lanjut, pengukuran suhu tanah biasanya sering kali dilakukan pada tingkat kedalaman 5, 10, 20, 50 dan 100 cm pada tanah yang tertutup oleh rumput maupun tanah yang terbuka. Jika biasanya sebagian orang bisa menggunakan pedoman seperti tanggal terbaru, suhu udara ruangan dan waktu tahun, namun untuk pengukuran suhu tanah terbilang sangat penting dalam memastikan bahwa tanah tersebut sudah siap untuk musim tanam. Hal ini jugalah yang dilakukan oleh orang-orang yang memonitor iklim dan kondisi tanah menggunakan termometer tanah dalam pekerjaan mereka.

Tipe-tipe Termometer Tanah

Tipe-tipe Termometer Tanah

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa termometer tanah dikatakan sebagai alat untuk mengukur temperatur atau suhu tanah pada masing-masing kedalamannya. Berdasarkan jenis tutupannya, termometer tanah dibedakan menjadi dua jenis yakni termometer tanah rumput pendek dan termometer tanah gundul. Namun di pembahasan kali ini, kita tidak akan mengulas mengenai jenis-jenis termometer tanah, melainkan pada tipe termometer tanah tersebut.

Meskipun sama-sama menggunakan termometer air raksa, tipe termometer tanah sendiri dibedakan menjadi dua tipe. Agar kamu lebih paham mengenai tipe termometer tanah, maka bisa menyimak informasinya di bawah ini.

1. Termometer Tanah Berbengkok

Tipe termometer tanah yang pertama ada termometer tanah berbengkok. Dimana, tipe termometer tanah ini dikatakan sebagai perubahan bentuk termometer air raksa. Pada tipe termometer tanah berbengkok umumnya dapat dibaca secara langsung seperti halnya termometer air raksa yang biasa.

Meski demikian, untuk tipe termometer tanah berbengkok ini biasanya akan ditanam pada kedalaman yang berbeda yaitu 0 cm, 2 cm, 5 cm dan 20 cm. Selain itu, tipe termometer tanah ini juga akan menggunakan sudut kemiringan sekitar 45 derajat atau sudut lainnya yang sesuai.

2. Termometer Tanah dalam Tabung

Selain tipe termometer tanah berbengkok, ada juga tipe termometer tanah dalam tabung. Tipe termometer tanah ini umumnya merupakan termometer air raksa yang dipasang dalam tabung kaca yang kuat berlapiskan lilin (parawax). Baru setelah itu, termometer tanah ini nantinya akan dimasukkan ke dalam pipa baja yang ditanam pada tanah.

Berbeda dengan tipe termometer tanah berbengkok, untuk tipe termometer tanah dalam tabung ini biasanya akan ditanam pada kedalaman tanah sekitar 50 cm dan 100 cm. Atau dikenal juga dengan nama termometer berselubung logam.

Cara Pembacaan Termometer Tanah Sebagai Alat Pengukur Suhu Tanah

Sebelum membaca hasil pengukuran suhu tanah dengan menggunakan termometer tanah, kamu perlu tahu terlebih dahulu mengenai prosedur pengukurannya di bawah ini.

  • Langkah pertama, siapkan terlebih dahulu alat ukur suhu tanah berupa termometer tanah.
  • Baru setelah itu, tinggal pilih lokasi tanah yang ingin diukur temperatur atau suhu tanahnya. Agar supaya dapat meminimalisir terjadinya kerusakan alat termometer suhu tanah, maka pastikan memilih lahan yang memiliki karakteristik tanah gembur untuk memudahkan menanamkan termometer tanah tersebut.
  • Jika sudah, maka tinggal melakukan proses ukur suhu tanah yang tepat di permukaan tanah yang sebelumnya sudah dilubangi.
  • Terakhir, kamu tinggal mencatat perubahan suhu tanah yang terjadi pada setiap pengukuran termometer tanah tersebut. Biasanya, untuk pengukuran suhu tanah ini bisa dilakukan pada pagi, siang dan sore hari.

Jika prosedur pengukuran suhu tanah sudah dilakukan, maka kini saatnya untuk kamu tahu mengenai cara pembacaan termometer suhu tanah tersebut. Dalam pembacaan ini, dilakukan dengan mengangkat termometer dari dalam tabung lubang kemudian baru bisa dibaca hasil pengukurannya. Terkait dalam hal ini, biasanya ada parafin yang berguna untuk memperlambat perubahan suhu ketika termometer tanah terbaca di udara.

Demikianlah informasi penting yang bisa kamu ketahui dan pahami secara lebih detail terkait termometer tanah sebagai alat pengukur suhu tanah. Baik itu dari sekilas definisinya, tipe-tipe sampai dengan tata cara pembacaan pengukuran suhu tanah menggunakan termometer tanah.

Artikel terkait:

Wajib Tahu, Ini Jenis Alat Pengukur Suhu Selain Termometer Air Raksa

Saat badan mengalami demam, terdapat berbagai jenis alat pengukur suhu selain termometer yang bisa digunakan. Umumnya, saat sedang sakit, biasanya seseorang akan mengukur suhu tubuh dengan menggunakan telapak tangan dan meletakkan di dahi.

Cara satu ini tentu tidak cukup akurat sehingga orang awam perlu menggunakan termometer atau alat tes pembantu lain. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai alat pengukur suhu tubuh lainnya, yuk simak pembahasan berikut.

Apa Saja Alat Pengukur Suhu Selain Termometer?

Dalam perawatan kesehatan, termometer digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Perlu diketahui, tujuan utama dari semua alat ukur suhu tentunya adalah untuk memberikan pengukuran mengenai suhu tubuh.

Berdasarkan angka suhu tubuh yang diberikan, maka dapat diketahui apakah demam dapat ditangani dengan obat di apotek atau memerlukan penanganan dokter lebih lanjut. Adapun beberapa jenis alat yang bisa digunakan untuk mengukur suhu tubuh, di antaranya:

Termometer dahi

Salah satu alat pengukur suhu tubuh selain termometer air raksa adalah termometer dahi. Termometer satu ini biasanya digunakan dengan cara mengarahkan alat berbentuk seperti barcode scanner ke arah dahi.

Alat pengukur suhu di dahi tersebut menggunakan sensor optik inframerah yang bisa mendeteksi panas sehingga sangat praktis untuk digunakan. Alat tes suhu tidak perlu ditempelkan di dahi maupun bagian tubuh lainnya dan cukup diarahkan saja ke dahi.

Perlu diketahui, alat ukur suhu tubuh di dahi ini bisa dengan cepat memberikan angka suhu tubuh yang dimiliki. Akan tetapi, termometer dahi dapat dipengaruhi oleh lapisan keringan, make up atau krim di mana membuat hasil yang dikeluarkan tidak terlalu akurat.

Jika ingin menggunakan alat tes suhu di bagian dahi, ada baiknya untuk membilas dan mengeringkan wajah terlebih dahulu. Setelah itu, tunggu sekitar 10 menit di suhu ruangan tanpa melakukan aktivitas apapun sebelum menggunakan termometer.

Termometer elektronik telinga

Hampir mirip dengan alat ukur suhu tubuh di dahi, pengukur suhu juga bisa membaca panas yang dipancarkan dari dalam telinga. Termometer satu ini dapat diganti bagian ujungnya sehingga tidak perlu dicuci atau dibersihkan dengan menggunakan alkohol.

Namun, alat ukur suhu tubuh di telinga dapat dipengaruhi oleh kotoran telinga yang menyebabkan hasil menjadi tidak akurat. Untuk itu, sangat dianjurkan untuk selalu membersihkan telinga sebelum menggunakan termometer tersebut.

Kekurangan lain yang mungkin dimiliki oleh alat ukur suhu di telinga adalah perlu mengganti baterai serta pengaturan ulang di mana harganya cukup mahal. Oleh karena itu, alat tes suhu di telinga sebaiknya digunakan untuk anak yang sudah besar.

Termometer gallium

Pengukur suhu tubuh dengan senyawa galinstan atau galium digunakan sebagai pengganti termometer air raksa yang beracun. Mirip seperti termometer air raksa, alat ukur suhu tubuh galium yang berbentuk tabung kaca.

Meski tidak beracun, termometer gallium membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengukur suhu tubuh. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasilnya adalah sekitar 4 menit saat diletakkan di mulut dan 10 menit jika diletakkan di ketiak.

Termometer digital

Alat pengukur suhu tubuh lainnya yang bisa digunakan adalah termometer digital. Biasanya, termometer digital digunakan untuk mengukur suhu bayi dan anak-anak yang akan memberikan hasil paling akurat dalam waktu singkat, yakni 10 hingga 15 detik.

Alat ukur suhu tubuh digital digunakan dengan memasukkannya ke dalam mulut maupun anus. Selain itu, alternatif lain untuk menggunakan termometer digital adalah menempelkannya ke bagian tubuh, seperti ketiak.

Termometer digital memiliki kekurangan, yaitu bagian ujung pembaca suhu tubuh menggunakan nikel. Nikel sendiri dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang yang memiliki alergi terhadap logam.

Termometer strip

Termometer strip umumnya dijual dalam bentuk strip yang terbuat dari plastik. Cara penggunaan dari termometer strip adalah dengan menempelkannya di ketiak, dalam mulut, atau atas dahi di mana warna alat ukur akan berubah sesuai dengan suhu tubuh.

Meski demikian, alat ukur suhu tubuh satu ini tidak terlalu akurat dan hanya memberikan perkiraan kasar mengenai suhu yang diukur. Selain itu, penggunanya juga perlu menyimpan termometer strip pada suhu di bawah 35 derajat celsius karena strip sangat mudah meleleh.

Apabila tidak sengaja diletakkan di tempat dengan suhu tinggi, pastikan untuk segera menaruh alat ukur suhu strip di dalam pendingin. Setelah itu, letakkan alat tes suhu di tempat yang bersuhu ruangan sehari sebelum digunakan.

Penyebab Termometer Menunjukkan Hasil Tidak Akurat

Penyebab Termometer Menunjukkan Hasil Tidak Akurat

Terkadang, hasil pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer tidak cukup akurat. Beberapa penyebab termometer menunjukkan hasil yang kurang akurat, antara lain sebagai berikut:

  • Termometer biasanya tidak digunakan pada bagian tubuh yang tepat.
  • Hasil tidak akurat akibat termometer terlalu cepat diangkat dari tubuh.
  • Baterai yang digunakan pada termometer lemah atau sudah mati.
  • Cara menggunakan termometer salah atau tidak sesuai dengan petunjuk penggunaannya.
  • Pengukuran suhu pada tubuh dilakukan setelah olahraga berat atau sesudah mandi air panas.
  • Mulut terbuka ketika pengukuran suhu tubuh secara oral atau melalui mulut.

Suhu tubuh adalah salah satu pemeriksaan fungsi vital, selain tekanan darah serta denyut nadi. Untuk itu, sediakan selalu termometer di rumah sebagai langkah awal untuk menilai kondisi tubuh, terutama saat sudah merasa kurang enak badan.

Demikian informasi terkait jenis-jenis alat pengukur suhu selain termometer air raksa yang perlu diketahui. Apabila suhu tubuh tidak normal, baik terlalu rendah atau tinggi, dan mengalami gejala tertentu, pastikan untuk segera melakukan pemeriksaan bersama dokter ahli, ya.

Artikel terkait:

Alat Ukur Suhu adalah Termometer, Bagaimana Cara Kerjanya?

Kebanyakan orang sudah paham bahwa alat ukur suhu adalah termometer. Namun, alat ukur suhu termometer sendiri terdiri dari beberapa macam yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Termometer yang paling umum dikenal dan sudah dipakai oleh sebagian besar orang, yakni termometer air raksa. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai termometer, yuk simak ulasan selengkapnya berikut.

Alat Ukur Suhu Adalah Termometer, Benarkah?

Perlu diketahui, termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur temperatur suhu. Termometer sendiri berasal dari bahasa latin, yakni thermo yang berarti suhu atau panas dan meter berarti mengukur.

Karena itu, termometer secara harfiah dapat diartikan sebagai sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur suhu atau panas pada zat maupun benda. Alat satu ini memanfaatkan termometrik dari suatu zat.

Zat cair termometrik adalah zat yang mudah mengalami suatu perubahan fisis ketika dipanaskan maupun didinginkan, misalnya alkohol dan air raksa. Perubahan dari sifat-sifat zat tersebut umumnya disebabkan karena perubahan sesuatu dari zat tersebut.

Prinsip Kerja Termometer yang Perlu Diketahui

Secara sederhana, prinsip kerja termometer dipengaruhi oleh perubahan suhu serta perubahan volume dari zat atau benda yang akan diukur tersebut. Namun, cara kerja termometer umumnya dapat dijelaskan, sebagai berikut:

  • Jika zat cair di dalam tandon terkena panas, maka zat cair tersebut akan memuai.
  • Ketika zat cair dalam tandon memuai, zat cair kemudian masuk ke dalam celah pipa kapiler.
  • Selanjutnya, suhu tersebut berhenti pada celah tertentu. Pada skala inilah, berarti menandakan suhu benda yang bersangkutan.

Termometer menjadi salah satu alat ukur yang mampu membantu urusan manusia, terutama di bidang kesehatan. Dengan adanya termometer, para dokter maupun orang biasa dapat mengetahui masalah kesehatan, seperti suhu badan normal atau sedang demam.

Apa Saja Bagian-Bagian dalam Termometer?

Apa Saja Bagian-Bagian dalam Termometer

Untuk bisa mengukur suhu dengan baik, terdapat bagian-bagian dalam termometer yang memiliki fungsinya masing-masing. Beberapa bagian yang ada di dalam termometer, di antaranya:

Tabung gelas

Salah satu bagian penting yang dimiliki oleh termometer adalah tabung gelas. Tabung gelas sendiri merupakan badan termometer yang di dalamnya berisi komponen utama, seperti skala dan pipa kapiler.

Pipa kaca

Selain tabung gelas, bagian paling penting pada termometer, yakni pipa kaca. Pipa kaca atau disebut juga pipa kapiler merupakan tabung sempit yang berisi zat cair seperti air raksa maupun alkohol.

Fungsi utama dari pipa kaca, yaitu menjadi tempat terjadinya pemuaian zat cair tersebut. Ketika zat cair mulai memuai, maka zat tersebut akan naik ke atas pipa kapiler. Sementara saat suhu sudah mulai menurun, zat cair menyusut dan turun ke bawah.

Skala thermometer

Skala termasuk bagian dari termometer yang berupa garis-garis berisi angka. Fungsi dari skala termometer sendiri adalah untuk menunjukkan derajat Celsius suatu benda. Apabila angka pada skala semakin besar, maka suhu benda tersebut pun akan semakin besar.

Zat pengisi thermometer

Bagian paling penting selanjutnya yang ada di dalam termometer, yaitu zat cair pengisi. Zat cair pengisi tersebut berfungsi sebagai komponen untuk mengindikasikan derajat suhu dalam suatu benda.

Biasanya, ketika ada suhu panas yang menyentuh bagian paling bawah atau ujung termometer, maka zat cair atau air raksa akan berubah naik. Sebaliknya, saat suhu benda rendah atau dingin, zat cair tersebut akan menurun atau menyusut.

Lekukan

Lekukan umumnya terdapat pada kolom raksa termometer badan. Bagian lekukan sendiri berfungsi agar zat cair yang sudah memuai tidak mudah turun kembali setelah termometer dianggap dari benda panas.

Agar hasil pengukuran yang didapatkan tepat, ada baiknya untuk mengibas-ngibaskan alat ukur terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar air raksa yang ada di dalam termometer bisa turun dan berada pada posisi semula.

Tandon

Tandon atau reservoir merupakan bagian paling bahwa yang ada pada termometer. Bagian tandon berfungsi sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya menggunakan termometer.

Saat terdapat sentuhan antara tandon dan benda, maka akan terjadi perpindahan kalor secara konduksi. Dengan begitu, suhu tandon akan berubah mengikuti suhu benda dan zat cair di dalam pipa kapiler mulai memuai atau menyusut sesuai suhu derajat pada benda tersebut.

Satuan Pengukuran Suhu yang Paling Umum

Satuan Pengukuran Suhu yang Paling Umum

Fungsi termometer utamanya adalah untuk mengukur suhu benda padat, seperti makanan, cairan seperti air, gas seperti udara, atau reaksi kimia seperti api. Untuk mengenali suhu, terdapat tiga satuan pengukuran suhu yang paling umum, yaitu:

Skala Celsius

Skala Celcius termasuk bagian dari sistem metrik. Sebagian besar bidang ilmiah sudah mengukur suhu dengan menggunakan skala Celsius. Untuk nol derajat Celsius adalah titik beku air dan 100 derajat Celsius sebagai titik didih air.

Skala Fahrenheit

Dalam mengukur suhu, terdapat tiga negara yang tidak menggunakan skala Celsius, yakni Amerika Serikat, Burma, dan Liberia. Ketiga negara tersebut menggunakan skala Fahrenheit yang memiliki titik didih dan titik beku berbeda dengan Celsius.

Untuk air membeku berada pada 32 derajat Fahrenheit dan mendidih pada 212 derajat Fahrenheit. Meski demikian, para ilmuwan masih menggunakan skala Celsius atau Kelvin untuk mengukur suhu.

Skala Kevin

Satuan pengukuran suhu selanjutnya adalah skala Kelvin di mana telah digunakan oleh fisikawan dan ilmuwan lain yang perlu mencatat suhu dengan sangat tepat. Skala Kelvin menjadi satu-satunya unit pengukuran yang menyertakan suhu untuk “nol absolut”, yakni ketiadaan total energi panas.

Hal inilah yang membuat skala Kelvin cukup penting bagi para ilmuwan yang menghitung suhu benda di luar angkasa. Untuk titik beku, ada pada 273 Kelvin dan titik mendidih berada di 373 Kelvin.

Demikian informasi terkait alat ukur suhu adalah termometer dan cara kerjanya. Apabila ingin mengukur suhu tubuh, maka termometer menjadi salah satu alternatif paling tepat yang bisa dicoba.

Artikel terkait: